18 November 2009 Dua operator berinvestasi backbone

Seluruh stasiun TV swasta sewa Palapa D

Oleh Fita Indah Maulani & Arif Pitoyo
Bisnis Indonesia

Jakarta: PT Indosat Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menanamkan investasi total sekitar US$373,5 juta dalam pembangunan backbone baru berupa sistem komunikasi kabel laut (SKKL) dan satelit untuk memperkuat bisnis layanan broadband tahun ini.

Indosat secara resmi mengoperasikan SKKL Jakabare sepanjang 1.300 km yang akan menghubungkan Jawa, Kalimantan, Batam, dan Singapura (Jakabare). Anak perusahaan Qatar Telecom tersebut juga secara resmi mengoperasikan dan memberikan layanan komersial satelit Palapa D.

Satelit Palapa D yang diluncukan dari Xichang, China pada 31 Agustus lalu sudah diserahterimakan oleh kontraktor (PT Thales Alenia Space) ke Indosat pada 28 Oktober. Satelit Palapa D menelan investasi sebesar US$220 juta yang diambil dari belanja modal tahun lalu.

Presiden Direktur/CEO PT Indosat Tbk Harry Sasongko mengungkapkan beroperasinya Jakabare menjadikan perseroan memiliki kapastias bandwitdh pada tahap awal sebesar 80 Gbps yang akan digunakan baik untuk jasa berbasis Internet protocol (IP) maupun non-IP.

“Investasi kami US$100 juta untuk pembangunan infrastruktur ini. Dananya sebagian dari belanja modal tahun lalu,” ujarnya disela-sela acara peresmian SKKL Jakabare & Satelit Palapa D, kemarin.

Menurut dia, sistem kabel laut Jakabare dan satelit Palapa D dalam penjualan ke pasar korporasi akan dibungkus dalam payung Indosat Corporate Solutuin (ICS). ICS sendiri dalam pembukuan perseroan dimasukkan dalam jasa data tetap yang berkontribusi sekitar 16% bagi pendapatan perseroan.

PT Indosat Tbk meningkatkan keterhubungan jaringan nasional dan internasional dengan peresmian backbone telekomunikasi terbaru, sistem komunikasi kabel laut (SKKL) Jakabare dan Satelit Palapa D.

Harry menambahakn kedua sistem transmisi terbaru ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak dan menjadi jembatan kelancaran komunikasi baik nasional maupun dengan dunia internasional.

“Saat ini seluruh stasiun televisi swasta sudah menggunakan layanan dari Satelit Palapa D yang menempati orbitnya di 113ยบ BT per 28 Oktober. SKKL Jakabare sendiri pengerjaan pembangunannya sejak tahun lalu dengan kontraktor utama NEC Jepang,” ujarnya kemarin.

Jaringan serat optik ini juga diharapkan bisa mengantisipasi kemungkinan permintaan kapasitas yang sangat besar dan dapat berfungsi sebagai back up untuk jaringan internasional existing jika terjadi hal tidak diinginkan seperti gempa di Taiwan 2 tahun lalu.

Indar Atmanto, Dirut PT Indosat Mega Media (IM2), anak perusahaan Indosat, mengatakan SKKL Jakabare sudah menggunakan teknologi terbaru dan diharapkan bisa menjadi salah satu sarana dalam meningkatkan keandalan sistem.

“Tidak ada yang berharap terjadi kejadian luar biasa seperti gempa hingga satu jalur kabel laut terputus, tetapi memang diperlukan langkah antisipasi. Kami sebagai pengguna melihat ini merupakan alternatif lain untuk terhubung dengan jalur internasional,” ujarnya.

Dia menjelaskan hal ini tentu akan berdampak pada kenaikan kapasitas IM2 dan kekuatan jaringan yang dimiliki oleh perusahaan ini.

Investasi Telkom
Sementara itu, Telkom menanamkan investasi hingga Rp500 miliar atau sekira US$53,3 juta untuk pembangunan tahap pertama Palapa Ring Mataram-Kupang Cable System (MKCS) yang mencakup rute Mataram-Kupang, Manado-Sorong, dan Fakfak-Makassar sepanjang 1,041 km.

“Kami menginvestasikan dana sebesar Rp500 miliar untuk membangun backbone tersebut. Penyedia jaringan yang ditunjuk adalah Huawei Marine. Adapun pembangunan akan dimulai pada 30 November nanti,” ungkap Direktur Operasional Telkom Ermady Dahlan kemarin.

Telkom memperkuat backbone karena didorong oleh perubahan mendasar pada layanan perseroan. Apabila pada masa lalu layanan Telkom lebih banyak berbasis suara, saat ini telah berubah menjadi Telecommunication, Information, Media dan Edutainment (TIME) atau new wave. (BAMBANG P. JATMIKO) (fita.indah@bisnis.co.id/arif.pitoyo@bisnis.co.id)

0 komentar: