08 November 2009 Merger: Antara Gengsi dan Keharusan

Businessweek (02/11/2009) – dari 132 juta pelanggan telepon seluler di Tanah Air, Telkomsel mampu menguasai sekitar 58 juta pelanggan, Indosat 30 juta, dan Excelcomindo 22,9 juta. Artinya, ketiga operator besar itu menguasai 84% pangsa pasar. Angka tersebut sangat timpang jika dibandingkan dengan delapan operator lainnya yang hanya memperoleh 16% pelanggan.

Situasi yang demikian meyebabkan jumlah pelanggan operator besar semakin banyak, sementara operator kecil sulit tumbuh dengan cepat. Padahal belanja modal yang harus dikeluarkan cukup besar, sementara margin yang dihasilkan begitu tipis. Bahkan, beberapa operator belum merasakan keuntungannya.

Untuk menyiasati hal itu, aliansi strategis berupa merger menjadi pilihan yang logis. Masalahnya, seperti dikatakan Muhammad Nuh saat masih menjabat Menteri Komunikasi dan Informasi RI, para operator saling menjaga gensi untuk melakukan merge. “Butuh kesadaran dari para operator yang mengalami kerugian dan tidak memiliki sumber daya finansial kuat untuk rela dibeli pesaing,” kata Nuh

Barangkali berita tentang Mobile-8 yang merelakan 19% sahamnya diakuisisi Smart Telecom akhir Oktober ini menjadi contoh. Itu juga bukti Mobile-8 telah mengakui bahwa strategi yang dijalankan selama ini belum menunjukkan hasil positif, setidaknya hingga paruh pertama 2009. pada semester pertama tahun ini, besar kerugian peusahaan itu mencapai Rp269,6 miliar, melonjak 170% dibanding periode yang sama tahun lalu. –Afiff Maulana D.

0 komentar: