23 November 2009 SLI 009 masih sulit diakses lewat PSTN

Oleh Fita Indah Maulani
Bisnis Indonesia

Jakarta (20/11/2009): Layanan sambungan langsung internasional (SLI) milik PT Bakrie Telecom Tbk menggunakan nomor kode 009 dari telepon rumah atau public switched telephone network (PSTN) masih mengalami kendala.

Erik Meijer, Wakil Direktur Utama Bakrie Telecom, mengatakan penggunaan SLI menggunakan nomor 009 mengalami peningkatan, bahkan lebih dari 50% pengguna Esia yang biasa telepon ke luar negeri telah menggunakan layanan ini.

“Sayangnya, sambungan 009 dari PSTN masih mengalami kendala. Banyak pelanggan yang sudah mendaftarkan untuk menerima layanan kami belum bisa melakukan akses hingga saat ini. Kalau dari nomor ponsel semua operator sudah bisa dilayani,” ujarnya, kemarin.

Dia menjelaskan saat ini layanan SLI 009 dari PSTN seharusnya sudah bisa dilakukan oleh para pengguna telepon rumah maupun kantor di empat kota Jakarta, Surabaya, Medan, dan Batam.

Rakhmat Junaidi, Direktur Layanan Korporasi PT Bakrie Telecom mengatakan Desember mendatang pihaknya akan kembali membuka layanan SLI 009 di enam kota, yaitu Bandung, Denpasar, Makassar, Balikpapan, Semarang, dan Palembeng. “Kami berharap seluruh layanan SLI bisa berjalan dengan lancar.”

Bakrie Telecom optimistis target pelanggan tahun ini sebesar 10,5 juta akan tercapai dan memproyeksikan pertumbuhan pelanggan hingga 14 juta pada 2010.

Pertambahan jumlah pelanggan, khususnya Esia didukung oleh kencangnya pemasaran produk bundling, salah satunya ponsel Esia Hidayah.

Erik menjelaskan jumlah penjualan ponsel tersebut kini hampir mencapai 500.000 unit dengan infak yang dihasilkan dari potongan Rp10.000 per ponsel yang terjual sudah hampir menyentuh Rp5 miliar dan telah disalurkan secara bertahap.

“Hari ini kami menyerahkan infak tahap ketiga sebesar Rp2,1 miliar, setelah sebelumnya didistribusikan Rp1,4 miliar dan Rp1 miliar melalui berbagai lembaga sosial khususnya untuk mengembangkan sektor pendidikan,” ujarnya.

Keseluruhan infak akan disalurkan melalui lima lembaga sosial yang memiliki lisensi sebagai penyalur infak.

0 komentar: