14 November 2009 Status Raja Telkom Masih Sulit Terusik Pemain Lain

Tahun depan, Telkom akan terus menggenjot bisnis data internet dan aplikasi IT

Abdul Wahid Fauzie

Jakarta, Kontan (13/11/2009) – Di saat bisnis beberapa perusahaan operator telekomunikasi lesu, kinerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) masih tetap moncer. Pendapatan perusahaan pelat merah ini masih bisa tumbuh meski penetrasi bisnis telekomunikasi sudah semakin tinggi.

Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, Telkom berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 5,53% menjadi Rp47,11 triliun. Sedangkan laba bersihnya tumbuh 5,54% menjadi sebesar Rp9,3 triliun.

Salah satu penyumbang utama kenaikan pendapatan tersebut adalah laba kurs sebesar Rp774,78 miliar. Tak hanya itu, pendapatan layanan data internet dan jasa teknologi informasi lainnya naik 14,1% menjadi Rp12,4 triliun.

Nah, hingga akhir tahun ini, TLKM menargetkan akan membukukan pendapatan Rp63,7 triliun atau naik 5% dari tahun lalu. Sedangkan laba bersihnya diharapkan meningkat 9% menjadi Rp11,56 triliun. “Laba bersih sedikit tergerus sebesar Rp750 miliar sebagai pesangon untuk program pensiun dini,” ujar Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama TLKM kepada KONTAN, belum lama ini.

Jasa Internet
Analis BNI Securities Akhmad Nurcahyadi menganggap wajar hasil yang diperoleh Telkom sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Pasalnya, bisnis seluler dan layanan internet sangat tergantung dari kesiapan infrastruktur operator. Misalnya, menara telekomunikasi dan jaringan kabel. Nah, saat ini Telkom masih sangat mendominasi infrastruktur.

Akhmad menduga, Telkom akan lebih serius menggarap bisnis data internet atau new wave tahun depan. Sebab, pendapatan lini bisnis ini menggiurkan. Apalagi, pasarnya belum digarap serius.

Tapi, TLKM tak akan meninggalkan bisnis halo-halo. Buktinya, dari anggaran belanja modal 2010 Rp20 triliun, sebanyak 65% dialokasikan untuk anak usaha selulernya, PT Telkomsel. “Tahun depan kontribusi new wave berkisar 10% hingga 15%,” kata Akhmad. Saat ini, kontribusinya masih sekitar 9%-10%.

Ia meramal, pendapatan TLKM tahun ini hanya akan tumbuh 3% jadi Rp62,25 triliun. Sedangkan laba bersih ia perkirakan naik 2,5% menjadi 10,89 triliun. Sedangkan tahun depan, kemungkinan pendapatan Telkom akan mencapai Rp64,28 triliun, dengan laba bersih Rp11,38 triliun. “Sebab, penetrasi pasar Indonesia sudah 80%,” imbuhnya.

Sedangkan Analis Danareksa Sekuritas, Chandra Pasaribu, dalam riset tanggal 10 November lalu juga meramal, TLKM akan kian serius menggarap bisnis data internet dan aplikasi IT. Maklum, perusahaan ini baru memiliki pelanggan jasa internet sebanyk 2,4 juta pengguna. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan pengguna seluler di Indonesia yang mencapai 150 juta.

Chandra memperkirakan, pendapatan Telkom tahun ini bisa tumbuh 4,2% menjadi Rp63,25 triliun dan laba bersih naik 19,8% menjadi Rp12,7 triliun. Sedangkan di 2010, pendapatan TLKM akan naik jadi Rp68,9 triliun, dengan laba bersih Rp13,85 triliun.

Ia pun merekomendasikan beli saham TLKM dengan target harga Rp11.200. Akhmad menyarankan hal serupa dengan target Rp9.700. Kemarin harga saham ini naik 0,57% jadi Rp8.800 per saham. ■

0 komentar: