Direktur Keuangan TLKM Sudiro Asno mengatakan dari total utang sebesar itu, di tahun 2010, utang yang jatuh tempo Rp 8 triliun. “Kami akan melunasinya dari pendapatan operasional tahun depan,” ujarnya belum lama ini.
Dari total TLKM sebesar Rp23,52 triliun, sekitar 82% dalam mata uang rupiah. Sementara utang dalam dolar AS mencapai 12% dan sisanya pinjaman dalam yen.
Selain melunasi utang-utangnya, tahun deapan, TLKM juga bakal menambah utang baru. Sebab, separuh dari belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun 2010 sebesar Rp20 triliun atau sebesar US$2,1 miliar akan mereka cari melalui dana eksternal. Di antaranya melalui penerbitan obligasi sebesar Rp3 triliun atau US$300 juta yang akan dirilis pada kuartal dua 2010.
Selain itu TLKM juga akan mengajukan pinjaman ke pemasok (vendor) dan perbankan. TLKM mengklaim telah mendapat pinjaman vendor sebesar US$450 juta dari Huawei dan Zhing Xing Telecommunication Equipment Company (ZTE). Dengan demikian, sisa kebutuhan belanja modal US$750 juta akan diperoleh lewat pinjaman bank.
Pada penutupan perdagangan kemarin (5/11), harga saham TLKM berada di posisi Rp8.700 per saham, naik 1,16% dibandingkan Rabu (4/11). Rizky Caturini
0 komentar:
Posting Komentar