06 Desember 2009 Akan Buyback Obligasi Dolar AS

Indosat Siapkan Capex Rp 5,5 T

Oleh Fransiskus Dasa Saputra

Jakarta, Investor Daily (04/12/2009) – PT Indosat Tbk (ISAT) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp5,5 triliun pada 2010, turun dibanding tahun ini sekitar Rp6 triliun. Sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur perseroan.

“Alokasi capex terbesar akan kami gunakan untuk membangun base transceiver station (BTS) 3,5G sebanyak 1.950 unit,” kata Presiden Direktur Indosat Harry Sasongko di sela acara Investor Summit 2009 di Jakarta, Kamis (3/12).

Director Chief Financial Officer (CFO) Indosat Peter Kuncewicz menambahkan, capex perseroan akan dipenuhi dari internal dan eksternal. “Kami masih menganalisis apakah akan mengeluarkan obligasi atau pinjaman finansial,” ujarnya.

Peter mengakui, manajemen Indosat kemungkinan akan kembali memilih emisi obligasi untuk membiayai capex tahun depan. “Kami yakin emisi obligasi merupakan pilihan yang tepat. Obligasi yang baru kami terbitkan saja mengalami kelebihan permintaan (over subscribed),” paparnya.

Indosat bakal menggelar penawaran umum obligasi konvensional dan sukuk pada 2-4 Desember 2009, dengan tanggal penjatahan 7 Desember 2009, tanggal distribusi 8 Desember 2009, dan tanggal pencatatan (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Desember 2009.

Nilai emisi suku semula ditetapkan Rp500 miliar, namun kemudian direvisi menjadi Rp200 miliar. Sedangkan nilai emisi obligasi konvensional dinaikkan dari Rp1 triliun menjadi Rp1,3 triliun. Dana hasil emisi obligasi dan suku tersebut akan digunakan untuk membiayai capex tahun depan.

Imbalan sukuk ijarah IV-2009 setara dengan kupon obligasi konvensional. Sukuk ijarah seri A bertenor lima tahun ditawarkan dengan kupon 11,25% atau setara imbalan Rp28 miliar per tahun. Adapun sukuk ijarah seri B bertenor tujuh tahun dilepas dengan kupon 11,75% atau setara Rp172 miliar dengan cicilan imbalan ijarah Rp20,2 miliar per tahun.

Obligasi dan sukuk Indosat telah memperoleh peringkat “idAA+” dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Operator telepon seluler terbesar kedua di Indonesia ini telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT DBS Vickers Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter). Sedangkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ditunjuk sebagai wali amanat.

Buyback Obligasi
Peter Kuncewicz juga mengungkapkan, manajemen Indosat berniat membeli kembali (buyback) obligasi yang diterbitkan dalam denominasi dolar AS. Perseroan juga berencana mengkaji pembiayaan kembali (refinancing) utang senilai US$247 juta yang jatuh tempo pada 2010.

Manajemen Indosat, menurut dia, masih membahas rencana buyback obligasi dolar AS tersebut. Sesuai aturan, perseroan harus membeli kembali obligasi dolar AS yang menggunakan special purpose vahicle (SPV).

“Itu sudah ada dalam rencana kami. Makanya kami akan menggelar nondeal roadshow ke Singapura, Hong Kong, Eropa, dan New York untuk memaparkan perkembangan terkini kepada investor,” tuturnya.

Analis Danareksa Sekuritas Chandra S Pasaribu dalam risetnya menjelaskan, manajeman baru Indosat masih membutuhkan waktu untuk mempelajari performa perseroan dan menyiapkan langkah efisiensi ke depan.

Danareksa memperkirakan pendapatan Indosat hingga akhir tahun ini tumbuh 2,62% menjadi Rp19,15 triliun dibandingkan periode sama tahun lalau sebesar Rp18,66 triliun. “Laba bersih Indosat diproyeksikan turun 12,66% dari Rp1,88 triliun menjadi Rp1,64 triliun,” papar Chandra.

0 komentar: