09 Desember 2009 Data Telkomsel divirtualisasi

Oleh Roni Yunianto
Bisnis Indonesia

Jakarta (08/12/2009): Konsep virtualisasi diklaim telah membantu operator seluler Telkomsel mengantisipasi dan mengelola perkembangan data yang tumbuh pesat sekaligus menghemat biaya operasi teknologi informasi operator itu.

Herfini Haryono, Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Telkomsel, menuturkan pihaknya telah menerapkan virtualisasi sebagai langkah pembuktian konsep.

“Laju perkembangan data lebih cepat dibandingkan dengan pendapatan, sehingga virtualisasi menjadi kunci,” tuturnya baru-baru ini.

Dia menambahkan tantangan yang dihadapi dalam implementasi virtualisasi itu adalah pendapatan yang diraih dari lalu lintas data belum tentu sejalan dengan pertumbuhan pendapatan operator itu. Artinya pihaknya berupaya agar biaya bandwidth dan infrastruktur yang dikeluarkan dapat mendukung bisnis yang memberikan margin keuntungan.

Saat ini Telkomsel memanfaatkan sistem penyimpanan data yang berkapasitas 1,7 petabyte (1,7 juta gigabyte/GB) per bulan dengan utilisasi berkisar 80%-90%. Adapun, data yang dimaksud mencakup data terkait dengan catatan transaksi keuangan dan aktivitas lainnya.

Layanan data multimedia nonpercakapan (non-voice) sendiri hanya menyumbang 7% dari total pendapatan yang dihasilkan Telkomsel.

“Seiring pertumbuhan, kami targetkan layanan data dapat naik sekitar dua digit,” ujarnya.

Sementara itu, dari total belanja modal Rp13 triliun, alokasi belanja TI Telkomsel masih kurang dari 5% tahun ini dan operator itu memperkirakan kisaran ideal antara 5% dan 10% dari total belanja modal.

Herfini mengakui dengan kondisi itu, tanpa tim TI yang baik, virtualisasi belum tentu serperti yang diharapkan.

“Jadi jika secara teori, virtualisasi menjanjikan penghematan bisa dua kali lipat [100%] tetapi pada praktiknya penghematan sekitar 30% saja,” paparnya.

Selain konsep virtualisasi, Telkomsel juga tertantang untuk menerapkan konsep TI ramah lingkungan (go-green).

0 komentar: