12 Desember 2009 ‘Konvergensi total baru terjadi 2012’

Pemerintah dorong konvergensi jaringan

Oleh Fita Indah Maulani
Bisnis Indonesia

Jakarta (10/12/2009): Konvergensi menyeluruh antara jaringan tetap dan bergerak yang bisa memberikan layanan kepada pelanggan telekomunikasi di mana saja diprediksi akan berjalan pada 2012, setelah regulasinya selesai tahun depan.

Ermady Dahlan, Direktur Network Solution Telkom, mengatakan konvergensi saat ini sudah terjadi, tetapi masih sangat terbatas.

Dalam konsep konvergensi menyeluruh, seseorang bisa menikmati konten dari semua perangkat yang dimilikinya mulai dari rumah, dalam perjalanan ke kantor, hingga sembari bekerja di kantor tanpa terputus.

“Seluruh hal tersebut diprediksi bisa berjalan mulai 2012 dengan beberapa syarat seperti adanya regulasi jelas, dilakukannya pemakaian bersama jaringan, serta tumbuhnya konten khususnya lokal untuk menghasilkan harga layanan yang terjangkau,” ujarnya kemarin.

Dia menjelaskan ada banyak model konvergensi, bisa berbasis volume, waktu, bug, atau bisa juga penggabungan di antaranya. Regulasi sendiri tidak perlu mengatur semuanya, cukup yang mendasar dan sisanya bisa melalui B-to-B atau bussiness to bussiness (mekanisme bisnis).

Regulasi yang dibuat seharusnya bisa memberikan manfaat yang besar bagi industri, pelanggan, dan pelaku usaha lokal konten. Semuanya itu harus melalui pemakaian bersama infrastruktur baik backbone maupun akses lainnya.

“Nantinya antara fixed dan mobile bisa saling berbagi. Sekarang dari Rp67 triliun pendapatan Telkom, sebanyak Rp37 triliun masuk ke pemerintah dalam bentuk pajak, biaya hak penyelenggaraan, deviden, dan lain sebagainya.”

Telkom sendiri mulai melakukan triple play (teleponi, video, dan teks) konvergensi pada semester I tahun depan melalui layanan IPTV di lima kota besar di Indonesia. Layanan ini bisa dimulai dari apartemen atau perumahaan tertentu.

Standar teknologi
Basuki Yusuf Iskandar, Plt (pelaksana tugas) Dirjen Postel Departemen Komunikasi dan Informatika, mengatakan pola konvegensi harus disiapkan bersama-sama di antara para operator telekomunikasi untuk mengakomodasi model bisnis telekomunikasi masa depan.

“Standar teknologi saat ini sedang menuju ke arah sistem yang mendukung konvergen, tidak hanya jenis ragam layanan yang bisa disalurkan melalui satu jaeringan akses broadband, tetapi juga bagaimana model, pola, dan skenario yang merupakan konvergen antarberbagai operator,” katanya.

Basuki mengakui kemajuan dan perkembangan teknologi tidak dapat ditolak dan memang harus diadopsi. Pemerintah akan mengatur regulasi terkait dengan konvergensi pada tahun depan. Konvergensi tidak hanya dilakukan pada tingkat layanan, tetapi juga jaringan.

Pemakaian sumber daya bersama tidak dapat dihindari karena biaya investasi menuju konvergen cukup besar mulai dari meningkatkan kemampuan jaringan, kontrol, dan aplikasi layanan.

Adanya konvergensi diharapkan dapat memberi peluang lebih lebar bagi konten-konten lokaluntuk berkembang. Industri konten memang memiliki tingkat kegagalan yang lebih tinggi, tetapi industri ini juga lebih cepat booming.

Menkominfo Tifatul Sembiring meminta pembangunan dibidang telematika ke depan melalui penguatan infrastruktur, layanan, kandungan inforamasi dapat menjangkau seluruh pelosok Nusantara. (fita.indah@bisnis.co.id)

0 komentar: