28 April 2009 AKSI KORPORASI EXCELCOMINDO PRATAMA

Axiata Mengkaji obligasi Konversi atau Rights Issue XL

Jakarta, Kontan – PT Excelcomindo Pratama Tbk (EXCL) berusaha mencari celah untuk menutup anggaran belanja modla alias capital expenditure (capex) 2009 sebesar US$700 juta. Operator seluler itu berniat menerbitkan saham baru (rights issue) atau menerbitkan obligasi konversi.

Axiata Group Bhd melalui anak usahanya Indocel Holding Sdn. Bhd, perusahaan Malaysia pemegang 83,8% saham EXCL, bertugas mematangkan rencana itu. “Kira-kira dalam satu bulan ini akan selesai,” kata Jamaludin Ibrahim Pimpinan Eksekutif Axiata Group kepada Reuters, kamarin (27/4).

Demi memuluskan aksi korporasi itu, kemarin (27/4), Presiden Direktur EXCL Hasnul Suhaimi bertandang ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasnul hendak memita izin untuk menjalankan rencana penerbitan obligasi konversi atau rights issue tersebut.

Menurut jadwal perusahaan pemilik merek XL itu, aksi korporasi itu bakal terlaksana pada kuartal III-2009. Namun, sekali lagi, semuanya tergantung keputusan pemegang saham EXCL di Malaysia. “Jadi tunggu saja,” tandas Hasnul.

Direktur Keuangan EXCL Jhonson Chan menambahkan, alternatif pencarian dana segar itu sejatinya merupakan rencana lama yang sempat tertunda beberapa waktu lalu.
“Kami memang berencana mencari dana tambahan selain dari pinjaman bank maupun fasilitas pinjaman lain untuk mendanai capex tahun ini,” kata Johnson.

EXCL akan membelanjakan capex itu untuk membiayai pembangunan 1.500-2000 base transceiver station (BTS) tahun ini. Maklum, selain memperbaiki kualitas jaringan, EXCL menargetkan memiliki pelanggan sekitar 30 juta tahun ini, naik empat juta dari jumlah pelanggan di akhir 2008 yang baru 26 juta.

Catatan saja, langkah rights issue atau penerbitan obligasi konversi juga bisa menjadi jalan XL untuk menambah jumlah saham milik investor publik yang kini sangat minim.
• Eizki C., Fitri Nur Arifenie

0 komentar: