25 September 2009 Palapa Ring Perkuat Jaringan Telkom

Oleh Encep Saepudin

Jakarta, Investor Daily – Proyek Palapa Ring mulai digelar Oktober 2009. Ini merupakan upaya Telkom Group untuk selalu meng-upgrade jaringan telekomunikasi dalam mengimbangi lonjakan trafik suara, SMS dan VAS, serta data.

Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Rinaldy Firmansyah mengatakan, dibangunnya proyek ini karena penggunaan satelit untuk melayani pelanggan sudah kurang memadai lagi. Oleh karena itu, pembangunan jaringan baru merupakan upaya perusahaan untuk memenuhi kebutuhan internal.

Pada akhirnya, lanjut Rinaldy, kebutuhan ini akan meningkatkan kualitas layanan pada pelanggan. Pada saat bersamaan, program internal ini ternyata dikaitkan dengan program Palapa Ring. “Seharusnya, proyek Palapa Ring ini sudah di-launch bulan ini (September), tapi akhirnya dipindah ke Oktober,” kata dia.

Menkominfo Muhammad Nuh dan Plt Dirjen Postel Depkominfo Basuki Yusuf Isakandar mengatakan, proyek Palapa Ring akan mulai digelar pada 26 September 2009. Yakni, waktunya bertepatan dengan Hari Bhakti Postel.

Pembangunan Palapa Ring yang menjadi tulang punggun industri telekomunikasi nasional tersendat akibat mundurnya beberapa anggota konsorsium Palapa Ring. Awalnya, konsorsium itu beranggotakan tujuh dan total dana yang berhasi dihimpun sebesar US$225 juta.

Dalam perjalannya, anggota konsorsium menciut hingga tinggal tiga perusahaan, yakni PT Telkom Tbk, PT Indosat Tbk, dan PT Bakrie Telecom Tbk. Total dana yang berhasil dihimpun pun menciut menjadi US$150 juta. Bersamaan dengan itu, biaya penggelaran kabel serat optik di Indonesia Timur sepanjang 11 ribu kilometer itu pun membengkak.

Komsorsium Palapa Ring angkat tangan hingga akhirnya Telkom bersedia memulainya dengan dana sendiri. Proyek yang digarap Telkom itu adalah proyek sendiri yang tersambung dengan proyek Palapa Ring.

Pemasaran Bersama
Pembangunannya sudah cukup mendesak karena trafik komunikasi melonjak dengan pesat. Rinaldy mengatakan, Telkom Group harus melayani lebih dari 100 juta pelanggan, yang terdiri dari pelanggan Telkomsel (anak usaha Telkom) sebanyak 78 juta lebih, pelanggan Flexy sebanyak 14 juta pelanggan, serta telepon kabel 8,7 juta pelanggan.

Langkah Telkom belum surut meski telah menjadi operator dengan pelanggan terbesar di Indonesia. Pemasaran produknya pun justru dibuat gencar dengan menjual sendiri maupun bundling dengan produk lain. Bahkan, Telkom menyinergikan pemasarannya dengan produk anak perusahaannya, seperti Telkomsel dan Telkomvision.

Telkom Speedy, misalnya, dipasarkan bersama dengan produk Telkomsel (Flash) dan Telkomvision (YesTV). Telkom Group membentuk pamasaran bersama. Produk-produk itu masing-masing memiliki keunikan dan kekuatan sendiri. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berinternet.

Melalui pemasaran bersama ini, kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia, diharapkan bisa memenuhi seluruh kebutuhan berinternet masyarakat. Speedy untuk layanan internet cepat yang bersifat tetap (fixed broadband), dan Telkomsel Flash untuk keperluan mobile broadband.

“Dengan begini, pelanggan bisa mengakses internet sesuai dengan kebutuhannya,” kata Eddy.

Sinergi pemasaran produk-produk Telkom Group akan lebih ditingkatkan untuk memberikan nilai lebih pada masyarakat. Selain pemasaran bersama, ditawarkan juga dengan YesTV. Adapun empat paket yang ditawarkan, yakni Speedy-Flash (Rp200 ribu), Speedy-YesTV-Flash (Rp300 ribu), Speedy-Komputer-Flash (Rp400 ribu), Speedy-Komputer-YesTV-Flash (Rp 500 ribu).

Menurut Eddy, pelanggan memperoleh keuntungan dengan kegiatan pemasaran bersama ini. Begitu pula dengan pembayarannya.

0 komentar: